Tips Karier: 5 Hal yang Harus Dilakukan Lady Boss saat Wawancara Kerja

Sudah berada di level yang cukup tinggi dalam berkarier tidak lantas membuat seseorang bisa melalui proses wawancara kerja dengan mulus.
Perlu diketahui bahwa seberapapun tingginya jabatan Anda sebelumnya, posisi Anda akan tetap sama di mata perusahaan tempat Anda melamar kerja, yaitu sebagai kandidat.
Dengan pengalaman kerja yang lebih lama dan ilmu yang lebih tinggi, tentu akan membuat Anda lebih siap secara mental. Namun jangan sampai hal itu membuat Anda terlalu percaya diri dan meremehkan proses wawancara kerja.
Terlepas dari level Anda di pekerjaaan sebelumnya, Anda harus tetap memperhartikan beberapa hal agar pengalaman yang Anda miliki tidak sia-sia begitu saja hanya karena sebuah kesalahan yang Anda lakukan saat wawancara.
Sebagai perusahaan yang telah lama berkecimpung dalam bisnis penyediaan jasa kerja bagi banyak orang, tim ahli rekruitmen dari Robert Walters memiliki banyak tips yang perlu diketahui untuk menyempurnakan wawancara kerja Anda. Apa saja?
1. Mempersiapkan diri sebaik mungkin

Pada umumnya, orang yang akan mewawancarai Anda akan melakukan tes tentang persiapan kandidatnya. Mereka cenderung ingin tahu seberapa besar keinginan Anda untuk menjalankan pekerjaan yang akan Anda jalani di perusahaan tersebut.
Persiapan yang matang menunjukkan kepada mereka bahwa Anda serius tentang pekerjaan tersebut. Selain itu, kepercayaan diri juga harus tetap dijaga, apalagi saat melakukan persiapan untuk memberikan yang terbaik saat wawancara.
2. Berikan kesan yang kuat

Sudah bukan menjadi rahasia lagi jika kesan pertama adalah poin terpenting saat melakukan wawancara kerja, terutama bagi para interviewers yang sudah andal.
Bahkan ada beberapa atasan yang mengatakan bahwa dalam waktu 90 detik mereka bisa memutuskan apakah kandidat yang mereka wawancarai layak untuk diterima. Maka dari itu Anda harus bisa memberikan kesan pertama yang kuat.
Mengingat kesan pertama ini bisa memiliki dampak yang sangat menentukan, usahakan untuk tidak melakukan kesalahan dan jagalah perilaku, serta cara bicara Anda meskipun saat sedang berada di ruang tunggu. Dan sebagai seseorang yang pernah memimpin sebelumya, jangan sampai sikap tegas Anda disalah artikan menjadi arogan.
3. Pahami pertanyaan umum yang biasanya muncul dalam wawancara

Dalam sebuah wawancara kerja, ada beberapa pertanyaan yang bisa dipastikan akan muncul pada formulir wawancara. Misalnya pertanyaan seperti seberapa besar keinginan Anda untuk bekerja di perusahaan tersebut dan bagaimana pandangan terhadap karier Anda selama lima tahun ke depan. Jadi Anda harus memastikan sudah memiliki jawaban yang tepat.
Perhatikan juga bahasa yang Anda gunakan saat menjawab pertanyaan baik secara lisan maupun tulisan. Tidak perlu terlalu baku, tetapi tetap harus sopan, tegas, jelas dan to the point.
4. Hindari kesalahan sepele yang bisa berakibat fatal

Mengetahui hal-hal tepat yang harus dilakukan saat wawancara kerja sama pentingnya juga dengan mengetahui kesalahan yang harus Anda hindari.
Salah satu kesalahan yang sering dilakukan oleh kandidat adalah menyela interviewer saat sedang berbicara dan mengutarakan keburukan atasan atau perusahaan tempat mereka bekerja sebelumnya. Selain itu, terlalu sering mengubah jadwal wawancara kerja juga bukan merupakan hal baik. Ingat, Anda bukan lagi atasan yang bisa berlaku sesukanya, tetapi seorang kandidat yang sedang mencari pekerjaan.
5. Dapat menghadapi banyak situasi

Entah itu wawancara melalui Skype atau wawancara secara langsung dengan tim HRD, setiap situasi memiliki kesulitan atau tantangan yang berbeda. Maka dari itu, Anda harus mempersiapkan diri dengan baik sehingga Anda dapat bertahan menghadapi segala situasi yang terjadi saat wawancara.
Contohnya jika Anda melakukan wawancara kerja melalui Skype dan Anda sedang berada di rumah, maka bukan berarti Anda bisa menghadapinya dengan santai. Dalam berkarier Anda harus selalu bersikap profesional, meskipun hanya sedang interview. Kenakan pakaian yang rapi dan usahakan Anda berada di ruangan yang tidak akan diganggu oleh anggota keluarga atau kegiatan lainnya.
Asal Artkel

Job interview (Foto: Thinkstock)